Sejarah Amnatun

Wednesday, 19 October 2016

Tanah Impian 3 (Akhir riwayat Lak Neno )

Lak Neno/Luku Neno adalah gelar seorang dari bangsawan Timur Tengah benua Asia yang memiliki  ilmu Pengetahuan yang tiada taranya pada jamannya yaitu  astrologi dan ilmu astronomi. Setelah tercapai impiannya beralih tempat tinggal ke pulau impian tempat tumpuan matahari, maka ia menetapkan pusat  pemerintahan pada masa itu di wilayah Nunkolo dan tempat persembahannya di Gunung Tun Am.

Tun am adalah sebuah gunung yang terletak di pantai laut Menu, letaknya kira-kira 6 km dari kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. yaitu Nunkolo. Dibawah gunung Tun am terdapat sebuah gua yang luas dan letaknya di pantai laut Menu dan pintu gua menuju ke laut. Persembahan biasa diantarkan ke gua tersebut. Ketika rombongan datang hendak mengantarkan persembahan,air laut terbuka dengan sendirinya sehingga rombongan dapat berjalan ditanah kering menuju ke gua. Peristiwa terakhir terjadi sewaktu pemerintahan Raja Kolo Banunaek   (1920-1946)) dimana saat ini para saksi mata abdi sonaf masih hidup.
Secara Astronomi, Nunkolo terletak di antara 9°50′35,18″ LS - 9°56′46,49 LS dan 124°38′03,41″ BT - 124°44′58,10″ B.

Segala sesuatu yang terjadi di langit mempunyai hubungan dengan segala peristiwa yang akan terjadi di bumi mempunyai tanda-tanda yang lengkap pada benda langit, itu terutama Matahari, Bulan, planet, dan lunar node.
Berdasarkan ilmunya Lak Neno telah menghitung tempat terbitnya matahari tanggal 1 Januari adalah Tun Am, sampai ke Noe Fanu (bolak-balik) tanggal  1 Juli , sampai kembali ke Tun Am tanggal 31 Desember.
 Perjalanan pergi pulang ini memakan waktu 6 bulan lamanya.
Lak Neno juga menetapkan batas pembauran air laut   dan air Tawar  yaitu di pantai Menu dekat pelabuhan Boking yang masih terdapat sampai saat ini yaitu batang besi yang akan bergoyang 2 minggu sebelum angin tofan dari benua Australia melanda . Ketika batangan besi itu bergoyang  maka terjadilah sinyal pesan secara berantai.ke seluruh penduduk agar waspada dan menggantungkan lesung- lesung pada semua Lopo/Gazebo agar tidak diterbangkan oleh angin dan siap-siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Lak Neno telah membenahi kehidupan baru ditanah impian ini dan mengatur pemerintahan yang baru pula. Ia mengatur :
1. Kehidupan nabati yaitu kehidupan bumi (air dan darat) dan tumbuh-tumbuhan
2. Kehidupan hewani yaitu kehidupan binatang dan makanan/minuman
3. Kehidupan insani yaitu kehidupan manusia gdan segala yang berhubungan dengan      keberlangsungan hidup manusia di bumi.

Sayang, ketika tiba di pulau impian Lak Neno beserta istrinya telah lanjut usia.Sebelum meninggal, ia meninggalkan amanah wasiat kepada ketiga putranya yaitu :
1. Jenazah mereka berdua dijadikan persembahan kemakmuran.
2. Putra yang bungsu harus menerima hak bapaknya selaku  Raja
3. Putra yang bungsu harus menjaga tempat simpanan jenazanya turun temurun
4. Putra pertama dan kedua masing-masing mencari nasibnya sendiri dengan ilmu pengetahuan warisan Lak Neno.
5. Setelah semua sudah mendapatkan bagiannya warisannya maka mereka harus bersumpah disuatu tempat untuk persatuan dalam segala hal ikhwal kehidupan turun temurun.

Maka meninggalah bangsawan tua yang luar biasa itu dan dijadikan persembahan kemakmuran sesuai wasiatnya yaitu di Gunung Tun Am tempat tumpuan Matahari.




No comments:

Post a Comment