RAJA-RAJA AMANATUN YANG BERKUASA V (USIF NIFU BANUNAEK )
Boni Onam
RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA
Raja Nifu Banunaek menggantikan ayahnya Raja Bnao Banunaek I sebagai Raja Amnatun .
Raja Nifu Banunaek memiliki 2 orang Putra yaitu Naimnuke Tua Banunaek dan Naimnuke Osi Banunaek.
Usif Nifu Banunaek pada jamannya telah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa asing seperti orang-orang Tiongkok.
Kondisi ini didukung dengan letak dari pusat kerajaan Amnatun yang dekat dengan Pelabuhan Sulaen didekat Menu dimana kapal-kapal asing biasanya merapat dan banyak orang Tionghoa yang turun kedarat dan berdagang serta mencari hasil bumi.
Pada waktu itu terjadi Barter/tukar menukar antara pedagang Tiongkok dan Raja Nifu Banunaek.
Salah satu peninggalan daripada Usif Nifu Banunaek dari masa itu adalah BONI ONAM.
Boni Onam adalah sebuah kuali atau tacu kuningan yang biasanya dipakai untuk memasak nasi/jagung. Boni Onam tidak boleh digunakan untuk memasak daging.
Boni Onam tidak digunakan sembarangan tetapi digunakan pada saat tertentu seperti pada waktu keempat Fetor bersama seluruh rakyatnya yang berjumlah banyak sekali masuk ke SONAF barulah digunakan untuk memasak. Makanan yang ada didalam Boni Onam tidak habis walaupun banyak sekali jumlah rakyat yang makan.
Tinggi daripada Boni Onam adalah 80 cm dengan lebarnya 90 cm.Boni Onam ini memiliki 2 telinga/pegangan tangan.
Harga daripada Boni Onam adalah setengah pikul kayu cendana.
Para pedagang Tionghoa juga membawa barang-barang lain seperti piring, mangkuk, gelas, cawan dan barang pecah belah lainnya kemudian ditukarkan dengan cendana, lilin dan hasil bumi lainnya.
Para pedagang Tionghoa ini ada yang kemudian menetap di Timor dan menikah dengan putri-putri dari bangsawan d Amnatun dimana keturunan Tionghoa perantauan ini masih ada hingga saat ini dan hidup menyebar di Pulau Timor.
RAJA-RAJA AMANATUN (ONAM) YANG BERKUASA
Raja Nifu Banunaek menggantikan ayahnya Raja Bnao Banunaek I sebagai Raja Amnatun .
Raja Nifu Banunaek memiliki 2 orang Putra yaitu Naimnuke Tua Banunaek dan Naimnuke Osi Banunaek.
Usif Nifu Banunaek pada jamannya telah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa asing seperti orang-orang Tiongkok.
Kondisi ini didukung dengan letak dari pusat kerajaan Amnatun yang dekat dengan Pelabuhan Sulaen didekat Menu dimana kapal-kapal asing biasanya merapat dan banyak orang Tionghoa yang turun kedarat dan berdagang serta mencari hasil bumi.
Pada waktu itu terjadi Barter/tukar menukar antara pedagang Tiongkok dan Raja Nifu Banunaek.
Salah satu peninggalan daripada Usif Nifu Banunaek dari masa itu adalah BONI ONAM.
Boni Onam adalah sebuah kuali atau tacu kuningan yang biasanya dipakai untuk memasak nasi/jagung. Boni Onam tidak boleh digunakan untuk memasak daging.
Boni Onam tidak digunakan sembarangan tetapi digunakan pada saat tertentu seperti pada waktu keempat Fetor bersama seluruh rakyatnya yang berjumlah banyak sekali masuk ke SONAF barulah digunakan untuk memasak. Makanan yang ada didalam Boni Onam tidak habis walaupun banyak sekali jumlah rakyat yang makan.
Tinggi daripada Boni Onam adalah 80 cm dengan lebarnya 90 cm.Boni Onam ini memiliki 2 telinga/pegangan tangan.
Harga daripada Boni Onam adalah setengah pikul kayu cendana.
Para pedagang Tionghoa juga membawa barang-barang lain seperti piring, mangkuk, gelas, cawan dan barang pecah belah lainnya kemudian ditukarkan dengan cendana, lilin dan hasil bumi lainnya.
Para pedagang Tionghoa ini ada yang kemudian menetap di Timor dan menikah dengan putri-putri dari bangsawan d Amnatun dimana keturunan Tionghoa perantauan ini masih ada hingga saat ini dan hidup menyebar di Pulau Timor.
No comments:
Post a Comment